Pembicara acara ini adalah Priyanto Sunarto (kartunis & dosen ITB), Andreas Kusumahadi (desainer Mizan Grup), Andi YA dan performance dari Pidi Baiq (Ex- Vokalis Panas Dalam, penulis “Drunken Monster” & desainer). Sesi awal acara ini sedikit membosakan buat saya. Karena layaknya kuliah tentang bagaimana caraya beride. Sedikit kurang tepat karena disampaikan dihadapan pada desainer & illustrator yang sebenernya rata-rata sudah melanglangbuana. Kalau misalnya penerbit merasa urgent terhadap inovasi pada cover2 buku mereka, seharusnya pembahasan yang disampaikan bisa jauh lebih spesifik tentang masalah atau isu yang terjadi mengenai cover buku saat ini. Begitu menurut saya.. :)
Meski terkesan lebih serius & akademis, materi dari sesi Pak Priyanto, membuat saya sedikit sumringah. Tentang Bahasa Rupa pada cover buku. Andreas Kusumahadi yang tampil belakangan juga banyak memberikan insight mengenai tataran teknis bagaimana persiapan yang harus dilakukan sebelum mendesain cover buku.
Yang paling menarik bagi saya mungkin adalah kesempatan bisa berdiskusi lebih intens & informal dengan para editor yang selama ini berkontribusi besar terhadap arahan desain. Termasuk kesempatan saya untuk melontarkan “unek-unek” mengenai alur approval yang unpredictable hingga banyak menimbulkan masalah mengenai waktu deadline. Selain itu kesempatan ngobrol intens dengan Pidi Baiq disela-sela acara juga jadi hal menarik.
2 komentar:
dear!
keren juga lo wan,duduk disitu sendirian.coba?gw duduk disitu berdua sama lo tambah keren kali ya..apa lagi buku2 disitu banyak bgt,kenapa gak lo ambil aja wan.nyolong gitu..bagi bagi ilmu dong!
i.helsing@yahoo.co.id
halo pakabar...van?
Posting Komentar